RUTE PERJALANAN:
Jum'at pagi jam 01.30 WIB kami rombongan mahasiswa S2 IPA TERPADU berangkat ke Aussie-Universitas Queensland-Brisbane dengan pesawat "Royal Brunei". Rute perjalanannya adalah surabaya (6.30 WIB) menuju Brunei (2 jam perjalanan) dan transit selama 10 jam di hotel Grand City. Jam 10 malam berangkat menuju Aussie dan tiba pada pukul 5.15 am waktu setempat. Ketika naik pesawat, kemampuan bahasa Inggris sudah terasah. Penumpang dan pramugrasi banyak yang berbahasa Inggris. CERITA-CERITA LUCU DIBALIK LAWATAN PERTAMA KALI KE LUAR NEGERI DENGAN BAHASA INGGRIS MINIM:
BRUNEI, BANDAR SIR BENGAWAN
Ketika tiba di Brunei dan transit selama 10 jam di hotel, kami tidak menuju ke arah penumpang keluar (seharusnya kami ke sana), tetapi menuju tempat transit. Sehingga selama 1 jam kami melakukan kegiatan foto-foto (biasalah NARSIS), tukar uang rupiah dengan ringgit, dan bertanya ke petugas. Ya Allah! Oh my god!. Petugas mengatakan bahwa kami telah ditunggu bis penjemput dari hotel Grand City selama kurang lebih 1 jam. Petugas menyuruh kami ke arah penumpang keluar dan melaporkan bahwa kami "in transit". Kemudian petugas dari hotel mengabarkan bahwa dia menunggu di bis. Akhirnya kami berangkat ke Brunei dengan sopir berasal dari Jombang. Ketemu dulur dewe. Katanya kami harus menghafal nomor rute bis jika ingin bepergian. Kami harus ke bandara jam 5 sore. Akhirnya kami menghabiskan waktu di Brunei dengan shopping. Saya dan mbak Tatik (SMPN 1 Malang) mencicipi makanan ala Brunei (Penjualnya dari Ngawi), yaitu mi basah + seafood dan nasi goreng istimewa. .
Di Brunei tidak ada sepeda motor dan sepeda pancal, yang ada hanyalah mobil mewaaaaaaaah semua. Ternyata kerajaan Brunei punya kebijakan tentang kepemilikan mobil. Jam 5 sore kami berangkat menuju bandara dengan driver dari madiun. (Wah Reuni nih yeee).
BRISBANE,AUD (CAKARANDA)
Jam 10 malam kami terbang ke Aussie dengan penumpang "BULEEEEE" semua. Kami belum tidur mulai kamis malam sampai jumat malam. Di dalam pesawat, kami dapat layanan berbahasa Inggris dan menu makanan ala Aussie. Dengan mata berat karena ngantuk dan capek akhirnya dalam mengisi isian tentang tujuan ke Aussie, alamat di Aussie, dan makanan yang dibawa dll. Saya hanya mencontoh punya pak Sueb (Kesamben) karena dia bekerjasama dengan mbak Tatik. Sehingga dalam menjawab pertanyaan tentang "apakah ada makanan di dalam tas/koper" aku tyidak berpikir panjang langsung "Ya" seharusnya saya jawab "tidak". So, petugas airport Brisbane menyuruhku untuk membuka semua tas. Baru aq sadar dan bilang "sorry, there is no food in my bag". Dia tanya lagi "Why do you answer YES?". Aq jawab,"I have been in fly cause sleeppy". Dia bilang OK. Ketika masuk ke pengecekan, aq lupa nulis namaku di lembar isian. Akhirnya dituliskan oleh petugas. Kata petugas "Are you teacher?" "yes" jawabq. Katanya lagi "can you speak English?" "Yes. just litle". Komen petugas,"Teacher should can speak English very well". I'm just smile (dongkolk': aku guru biologi di Indonesia. Nasionalisku kan tinggi. He....he...he....Alasan aja). Temanku (Rohman-Lumajang) ditahan oleh petugas emigrasi. "What's wrong?". Ternyata, temanku ditanyai dalam bahasa Inggris g bisa jawab. Terus dia tanya ke aq,"can you speak English?". Aq jawab dengan jawaban yang sama, "Yes. Jyst litle". Dia tanya lagi,"Who can your friend speak English very well?". I answered,"Bu Tatik".He said,"Is she over that?". "yes" jawabku. Dia bilang lagi,"Ok. I will be back". Ketika petugas bertanya ke mbak Tatik, aku yang njawab. Kenapa aku bilang aku sedikit bisa bahasa Inggris?
CONCLUSION
- Ternyata kita harus tenang dalam menghadapi conversation. kalau tidak rileks, akhirnya buyar konsentrasi, dan tidak dapat mengerti apa yang ditanyakan. Panik hanya membuahkan keburukan
- Percaya diri itu sangat penting dalam menyelesaikan masalah.
- Tidak malu bertanya harus di jalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar